Jumat, 15 Maret 2013

HARAJUKU

gaya harajuku jepang 4
Jepang merupakan salah satu pusat berkembangnya budaya pop yang berpengaruh hingga ke seluruh dunia. Salah satu budaya pop terkenal dari Jepang adalah gaya Harajuku (Harajuku Style). Gaya Harajuku dari Jepang ternyata memiliki cerita yang cukup unik. Harajuku tak sekedar gaya berpakaian, namun merupakan sebuah ekspresi kekecewaan pemuda Jepang atas kultur budaya.
Budaya ini muncul dari banyaknya remaja putri di sana yang merasa frustasi dengan kultur budaya Jepang yang sangat patriarki. Wanita di Jepang memiliki posisi berat dan lemah. Wanita ditakdirkan untuk mengurus anak dan keperluan rumah tangga lainnya. Untuk itulah, keluarga Jepang tidak pernah menyewa pengasuh anak karena itu merupakan murni tugas seorang ibu.
Kultur patriarki pun berimbas pada pekerjaan wanita di perusahaan. Biasanya perusahaan tidak menempatkan mereka pada posisi tinggi karena pekerja wanita pasti akan keluar dari pekerjaan untuk mengurus keluarganya. Menjadi wanita Jepang hanya memiliki dua pilihan dalam hidupnya. Menikah muda atau menunda pernikahan hingga umur 40 tahun-an. Bila mereka menikah muda, memang mereka harus mendedikasikan hidupnya untuk keluarganya. Namun jika tidak, mereka bisa bekerja atau melampiaskan masa remaja mereka dengan konsumerisme.
Konsumerisme bisa dilakukan dengan banyak cara misalnya, bergaya sesukanya, membeli barang mewah, atau lainnya. Gaya Harajuku menjadi salah satu contohnya. Harajuku merupakan salah satu kawasan populer tempat anak muda berkumpul. Kawasan ini terletak di sekitar stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Sekitar tahun 1980-an, kawasan ini menjadi tempat lahirnya komunitas anak muda yang memiliki kecintaan pada budaya pop.
Di jalanan Harajuku-lah, anak muda mengekspresikan dirinya dengan bebas. Hal ini dilakukan mereka karena ketika di rumah mereka harus menjadi anak yang penurut, lugu, sopan, serta anggun. Namun, hal ini dianggap sebagai cara positif untuk mengungkapkan kekecewaan atas budaya dengan cara-cara yang kreatif.

gaya harajuku jepangPhotograph by Picture Tokyo on Wikimedia Commons

81909286943239312_b1AGsrQC_cPhotograph by Zouch Magazine via Pinterest

gaya harajuku jepang 7Photograph by Everjean on Wikimedia Commons

gaya harajuku jepang 6Photograph by Roger Price on Wikimedia Commons

gaya harajuku jepang 5Photograph by Brian Jefferry on Wikimedia Commons
gaya harajuku jepang 3Photograph by Peter Van Den Bossche on Wikimedia Commons

gaya harajuku jepang 2Photograph by Carlos Castillo on Wikimedia Commons


gaya harajuku jepang 8 Photograph by Nicholas Wang on Wikimedia Commons

sumber http://www.mobgenic.com/2013/01/11/gaya-harajuku-sebuah-ekspresi-kekecewaan-budaya-dengan-cara-kreatif/

SENI BELADIRI JEPANG

Kita tentu mengetahui ada banyak sekali seni beladiri yang berasal dari Negara matahari terbit Jepang berikut seni beladiri yang dimiliki jepang :

1. Jujutsu



Jujutsu (bahasa Jepang: 柔術, jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiujitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang.

Tidaklah betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja.

Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri.

2. Karate


Mungkin di Indonesia tidak ada yang tidak pernah mendengar nama salah satu seni beladiri yang cukup terkenal di Indonesia bahkan didunia ini.

Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang.

Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa.

Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi2nya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).


karate ada berbagai macam aliran yang tersebar diseluruh dunia.


3. Sumo


Sumo biasanya Identik dengan olahraga fisik yang dimainkan
oleh pria yang berbadan besar.

Sumo (相撲 sumō?) adalah olahraga saling dorong antara dua orang pesumo yang berbadan gemuk sampai salah seorang didorong keluar dari lingkaran atau terjatuh dengan bagian badan selain telapak kaki menyentuh tanah di bagian dalam lingkaran. Pesumo (rikishi) perlu berbadan besar dan gemuk karena semakin tambun seorang pegulat sumo semakin besar pula kemungkinannya untuk menang.


Sama halnya seperti berbagai jenis olahraga gulat yang ada di seluruh dunia, sumo sudah dikenal di Jepang sejak zaman prasejarah. Pada literatur klasik Jepang abad ke-8 Masehi, bentuk awal sumo dikenal dengan sebutan Sumai. Sumo dalam bentuk yang dikenal sekarang ini mungkin berbeda dengan "sumo" di zaman dulu. Pegulat sering bertarung sampai mati karena jumlah peraturan yang ada masih sedikit.


4. Aikido


Aikido (Bahasa Jepang: 合気道, aikidō) adalah salah satu seni beladiri asal Jepang yang diciptakan oleh Morihei Ueshiba ( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei), yang banyak bagiannya berasal dari ilmu beladiri Daito Ryu Aiki-Jujutsu.Daito Ryu Aiki-Jujutsu diciptakan pada era modernisasi Jepang yang berlangsung sekitar tahun 1800-an.
Pengajaran Aikido saat ini telah dapat ditemukan di seluruh belahan dunia dan dalam beberapa aliran, dengan penafsiran dan penekanan yang berbeda-beda atas ajaran Ueshiba. Namun, kesemuanya tetap mewarisi berbagi teknik yang sama, dan sebagian besar tetap mempertahankan keperdulian terhadap aspek keselamatan bagi pihak yang menyerang.

Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan.Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.


5. Kendo


Kendo (剣道 kendō?) adalah seni bela diri modern dari Jepang yang menggunakan pedang. Kendo berasal dari kata "ken (剣)" yang artinya "pedang", dan "dō (道)" yang artinya "jalan". Jadi arti kendo secara keseluruhan adalah suatu jalan/ proses disiplin diri yang membentuk suatu pribadi samurai yang pemberani dan loyal. Kendo menggabungkan unsur-unsur bela diri, seni dan olahraga.

Latihan kendo (keiko) terdiri dari berbagai macam tujuan untuk mengembangkan diri. Seperti halnya bela diri lain, kendo memerlukan disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika (religi), postur tubuh dan teknik melangkah, dan cara mengayun pedang yang benar.


6.Ninjutsu


Ninjutsu (忍術?) kadang-kadang dapat diganti dengan kata ninpō (忍法?) adalah Seni bela diri, strategi, dan taktik di medan perang dan gerilya yang dilakukan oleh shinobi (juga disebut diluat Jepang sebagai Ninja). Ninja Wanita disebut Kunoichi. Saat ini ada beberapa gaya modern dari seni bela diri ini, menurut Koryu.com, tidak semua variasi tersebut berhubungan dengan sejarah ninjutsu di Jepang yang dulu disebut dengan koryū.

Pandangan saat ini adalah ninjutsu hanyalah mengenai kerahasiaan dan menyusup. Tetapi, para praktisi dari bidang ninjutsu berkata bahwa ninjutsu diperlukan agar kita memperoleh ketahanan untuk menghadapi hidup yang keras.

Ada 18 ilmu dan seni berperang ninjutsu dari banyak keahlian yang dimiliki oleh ninja yang dapat dipelajari oleh umum pada saat ini. Selebihnya di luar keterampilan fisik dan penguasaan jiwa, para pendekar ini harus mempelajari latihan batin. Setelah menguasai level ini, ninja bisa sangat ahli dan bahkn dianggap sebagai orang bijak atu dukun, karena kemampuannya menyatu dengan alam dan siklus di sekitarnya. 


sumber http://i-zones.blogspot.com/2011/05/6-seni-beladiri-dari-jepang.html

HIRAGANA,KATAKANA,KANJI

Assalamualikum wr wbr.Ohayou gozaiasu ?
Di sini saya akan membahas tentang huruf-huruf Jepang(Bahasa Jepang),Dalam bahasa Jepang kata-kata yang sering di pakai dalam kehidupan sehari-hari sepeti Hiragana,Katakana,Kanji.

HIRAGANA

Hiragana (ひらがな) adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (女手) atau 'tulisan wanita' karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.

Kegunaan Hiragana

  • menulis akhiran kata (okurigana, 送り仮名). Contoh: okuru (mengirim) ditulis: 送. Yang bercetak tebal itulah okurigana.
  • menulis kata keterangan (adverb), beberapa kata benda (noun) dan kata sifat (adjektif).
  • perkataan-perkataan yang penulisan Kanji-nya tidak diketahui atau sudah lama tidak digunakan.
  • menulis bahan bacaan anak-anak seperti buku teks, animasi dan komik (manga).
  • menulis furigana, dikenal juga dengan rubi, yaitu teks kecil di atas kanji, yang menandakan bagaimana suatu kata dibaca. Misalnya:
べんきょう
勉強 する

HIRAGANA

あ (a) い (i) う (u) え (e) お (o)か
(ka) き (ki) く(ku) け (ke) こ (ko)
きゃ (kya) きゅ (kyu) きょ (kyo)
さ (sa) し (shi) す (su) せ (se) そ (so)
しゃ (sha) しゅ (shu) しょ (sho)
た (ta) ち (chi) つ (tsu) て (te) と (to)
ちゃ (cha) ちゅ (chu) ちょ (cho)
な (na) に (ni) ぬ (nu) ね (ne) の (no)
にゃ (nya) にゅ (nyu) にょ (nyo)
は (ha) ひ (hi) ふ (fu) へ (he) ほ ho
ひゃ (hya) ひゅ (hyu) ひょ (hyo)
ま (ma) み (mi) む (mu) め (me) も (mo)
みゃ (mya) みゅ (myu) みょ (myo)
や (ya) ゆ (yu) よ (yo)
ら (ra) り (ri) る (ru) れ (re) ろ (ro)
りゃ (rya) りゅ (ryu) りょ (ryo)
わ (wa) を (wo)
ん (n)
が (ga) ぎ (gi) ぐ (gu) げ (ge) ご (go)
ぎゃ (gya) ぎゅ (gyu) ぎょ (gyo)
ざ (za) じ (ji) ず (zu) ぜ (ze) ぞ (zo)
じゃ (ja) じゅ (ju) じょ (jo)
だ (da) ぢ (ji) づ (zu) で (de) ど (do)
ぢゃ (ja) ぢゅ (ju) ぢょ (jo)
ば (ba) び (bi) ぶ (bu) べ (be) ぼ (bo)
びゃ (bya) びゅ (byu) びょ (byo)
ぱ *(pa) ぴ (pi) ぷ (pu) ぺ (pe) ぽ (po)
ぴゃ (pya) ぴゅ (pyu) ぴょ (pyo)



KATAKANA

Katakana adalah salah satu daripada tiga cara penulisan bahasa Jepang. Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Jepang (外来語/gairaigo) selain itu juga digunakan untuk menuliskan onomatope dan kata-kata asli bahasa Jepang, hal ini hanya bersifat penegasan saja.Digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa asing. Seperti nama negara dan nama orang. Kata katakana juga dipakai untuk menekankan suatu kalimat.

 Katakana

ア a イ i ウ u エ e オ o
カ ka キ ki ク ku ケ ke コ koキャ
kya キュ kyu キョ kyo
サ sa シ shi ス su セ se ソ so
シャ sha シュ shu ショ sho
タ ta チ chi ツ tsu テ te ト to
ダ da ヂ ji ヅ zu デ de ド do
チャ cha チュ chu チョ cho
ナ na ニ ni ヌ nu ネ ne ノ no
ニャ nya ニュ nyu ニョ nyo
ハ ha ヒ hi フ fu ヘ he ホ ho
ヒャ hya ヒュ hyu ヒョ hyo
マ ma ミ mi ム mu メ me モ mo
ミャ mya ミュ myu ミョ myo
ヤ ya ユ yu ヨ yo
ラ ra リ ri ル ru レ re ロ ro
リャ rya リュ ryu リョ ryo
ワ wa ヲ wo
ン n
ガ ga ギ gi グ gu ゲ ge ゴ go
ギャ gya ギュ gyu ギョ gyo
ザ za ジ ji ズ zu ゼ ze ゾ zo
ジャ ja ジュ ju ジョ jo
バ ba ビ bi ブ bu ベ be ボ bo
ビャ bya ビュ byu ビョ byo
パ pa ピ pi プ pu ペ pe ポ po
ピャ pya ピュ pyu ピョ pyo


KANJI

Kanji secara harfiah berarti "aksara dari Han", adalah aksara Tionghoa yang digunakan dalam bahasa Jepang. Kanji adalah salah satu dari empat set aksara yang digunakan dalam tulisan modern Jepang selain kana (katakana, hiragana) dan romaji.
Kanji dulunya juga disebut mana (真名?) atau shinji (真字?) untuk membedakannya dari kana. Aksara kanji dipakai untuk melambangkan konsep atau ide (kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan kata keterangan).
 Cara pengucapan
Satu aksara kanji bisa memiliki cara membaca yang berbeda-beda. Selain itu tidak jarang, satu bunyi bisa dilambangkan oleh aksara kanji yang berbeda-beda. Aksara kanji memiliki dua cara pengucapan, ucapan Tionghoa (on’yomi) dan ucapan Jepang (kun’yomi).


Ucapan Tionghoa (on’yomi)
On’yomi (音読み) atau ucapan Cina adalah cara membaca aksara kanji mengikuti cara membaca orang Cina sewaktu karakter tersebut diperkenalkan di Jepang. Pengucapan karakter kanji menurut bunyi bahasa Tionghoa bergantung kepada zaman ketika karakter tersebut diperkenalkan di Jepang. Akibatnya, sebagian besar karakter kanji memiliki lebih dari satu on’yomi. Kanji juga dikenal orang Jepang secara bertahap dan tidak langsung dilakukan pembakuan.
On’yomi dibagi menjadi 4 jenis:

Go-on (呉音, “ucapan Wu”) adalah cara pengucapan dari daerah Wu di bagian selatan zaman Enam Dinasti Tiongkok. Walaupun tidak pernah ditemukan bukti-bukti, ucapan Wu diperkirakan dibawa masuk ke Jepang melalui Semenanjung Korea dari abad ke-5 hingga abad ke-6. Ucapan Wu diperkirakan berasal dari cara membaca literatur agama Buddha yang diwariskan secara turun temurun sebelum diketahui cara membaca Kan-on (ucapan Han). Semuanya cara pengucapan sebelum Kan-on digolongkan sebagai Go-on walaupun mungkin saja berbeda zaman dan asal-usulnya bukan dari daerah Wu.
Kan-on (漢音, “ucapan Han”) adalah cara pengucapan seperti dipelajari dari zaman Nara hingga zaman Heian oleh utusan Jepang ke Dinasti Tang dan biksu yang belajar ke Tiongkok. Secara khusus, cara pengucapan yang ditiru adalah cara pengucapan orang Chang’an.

Tō-on (唐音, “ucapan Tang”) adalah cara pengucapan karakter seperti dipelajari oleh biksu Zen antara zaman Kamakura dan zaman Muromachi yang belajar ke Dinasti Song, dan perdagangan dengan Tiongkok.
Kan’yō-on (慣用音, “ucapan populer”) adalah cara pengucapan on’yomi yang salah (tidak ada dalam bahasa Tionghoa), tapi telah diterima sebagai kelaziman.
Kanji Arti Go-on Kan-on Tō-on Kan’yō-on
明 terang myō (明星 myōjō) mei (明暗 meian) (min)* (明国 minkoku) —
行 pergi gyō (行列 gyōretsu) kō (行動 kōdō) (an)* (行灯 andon) —
京 ibu kota kyō (京都 Kyōto) kei (京阪 Keihan) kin (南京 Nankin) —
青 biru, hijau shō (緑青 rokushō) sei (青春 seishun) chin (青島 Chintao) -
清 murni shō (清浄 shōjō) sei (清潔 seiketsu) (shin)* (清国 Shinkoku) —
輸 mengirim (shu)* (shu)* — yu (運輸 un-yu)
眠 tidur (men)* (ben)* — min (睡眠 suimin)Ucapan Jepang (kun’yomi)
Kun’yomi (訓読み) atau ucapan Jepang adalah cara pengucapan kata asli bahasa Jepang untuk karakter kanji yang artinya sama atau paling mendekati. Kanji tidak diucapkan menurut pengucapan orang Cina, melainkan menurut pengucapan orang Jepang. Bila karakter kanji dipakai untuk menuliskan kata asli bahasa Jepang, okurigana sering perlu ditulis mengikuti karakter tersebut.
Seperti halnya, on’yomi sebuah karakter kadang-kadang memiliki beberapa kun’yomi yang bisa dibedakan berdasarkan konteks dan okurigana yang mengikutinya. Beberapa karakter yang berbeda-beda sering juga memiliki kun’yomi yang sama, namun artinya berbeda-beda. Selain itu, tidak semua karakter memiliki kun’yomi.
Kata “kun” dalam kun’yomi berasal kata “kunko” (訓詁 ?) (pinyin: xungu) yang berarti penafsiran kata demi kata dari bahasa kuno atau dialek dengan bahasa modern. Aksara Tionghoa adalah aksara asing bagi orang Jepang, sehingga kunko berarti penerjemahan aksara Tionghoa ke dalam bahasa Jepang. Arti kanji dalam bahasa Tionghoa dicarikan padanannya dengan kosakata asli bahasa Jepang.

Sebagai aksara asing, aksara Tionghoa tidak dapat diterjemahkan semuanya ke dalam bahasa Jepang. Akibatnya, sebuah karakter kanji mulanya dipakai untuk melambangkan beberapa kun’yomi. Pada masa itu, orang Jepang mulai sering membaca tulisan bahasa Tionghoa (kanbun) dengan cara membaca bahasa Jepang. Sebagai usaha membakukan cara membaca kanji, satu karakter ditetapkan hanya memiliki satu cara pengucapan Jepang (kun’yomi). Pembakuan ini merupakan dasar bagi tulisan campuran Jepang dan Tionghoa (wa-kan konkōbun) yang merupakan cikal bakal bahasa Jepang modern.
Kokkun
Kokkun (国訓) adalah karakter kanji yang mendapat arti baru yang sama sekali berbeda dari arti semula karakter tersebut dalam bahasa Tionghoa, misalnya:
沖 chū, okitsu, oki (jauh di laut, lepas pantai; pinyin: chōng, membilas; chòng, kuat)
椿 tsubaki (Kamelia; pinyin: chūn, Ailanthus)

Jūbakoyomi dan yutōyomi
Gabungan dua karakter sering tidak mengikuti cara membaca on’yomi dan kun’yomi melainkan campuran keduanya yang disebut jūbakoyomi (重箱読み). Karakter pertama dibaca menurut on’yomi dan karakter kedua menurut kun’yomi, misalnya
重箱 (jūbako)
音読み (on’yomi)
台所 (daidokoro)
役場 (yakuba)
試合 (shiai)
団子 (dango).
Sebaliknya dalam yutōyomi (湯桶読み), karakter pertama dibaca menurut kun’yomi dan karakter kedua menurut on’yomi, misalnya:
湯桶 (yutō)
合図 (aizu)
雨具 (amagu)
手帳 (techō)
鶏肉 (toriniku).